Seoul, Aktual.com – Gempa berkekuatan 6,3 mengguncang Korea Utara pada Minggu kemarin. Gempa tersebut diperkirakan adanya perangkat uji coba nuklir keenam serta paling kuat.
Gempa terjadi beberapa jam setelah Pyongyang mengatakan telah mengembangkan bom hidrogen canggih yang memiliki daya penghancur besar.
Gempa yang menurut Jepang disebabkan oleh uji coba nuklir yang menyerang 75 kilometer ke baratlaut Kimchaek, tempat uji coba sebelumnya dilakukan di sana.
Langkah uji coba tersebut menjadi tantangan langsung untuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang beberapa jam sebelumnya berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tentang peningkatan krisis nuklir di wilayah tersebut.
Skala 6,3 yang dicatat Survei Geologi AS akan merupakan ledakan paling kuat yang dilakukan Korut, yang menurut seorang ahli dapat mendukung klaimnya mengembangkan bom hidrogen.
“Kekuatannya 10 atau 20 kali atau bahkan lebih banyak dari ledakan sebelumnya,” kata Kune Y. Suh, profesor teknik nuklir di Seoul National University.
“Skala tersebut sampai pada tingkat yang dapat dikatakan sebagai uji coba bom hidrogen,” lanjutnya.[ant]
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid