Seoul, Aktual.com – Korea Utara menyebut keputusan Forum Ekonomi Dunia (WEF) menarik undangan pertemuan di Davos, Swiss, menyusul uji nuklir terbarunya dengan sangat tidak adil.

Dalam surat kepada penyelenggara perwakilan PBB-nya di Jenewa, Korea Utara berharap mendapat kesempatan menunjukkan keberhasilan ekonominya dan meningkatkan kerjasama ekonomi.

“Surat itu menekankan bahwa forum tersebut diadakan, sepatutnya tanggung jawab terhadap konsekuensi langkah tidak bersahabat terhadap Korea utara, negara berdaulat yang bermartabat dan masryakat matang ekonomi di Asia timurlaut,” kata kantor berita nasional Korea Utara KCNA, Jumat (15/1).

Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) adalah nama resmi Korea Utara, yang dijatuhi hukuman PBB atas kegiatan nuklir dan peluru kendali mereka.

Korea Utara mengatakan negaranya meledakkan sebuah bom hidrogen pada Rabu (6/1) minggu lalu, meskipun Amerika Serikat dan para pakar meragukan senjatanya secanggih itu. Uji coba nuklir itu merupakan yang keempat dan menuai banyak celaan dari negara tetangganya dan Amerika Serikat.

Forum Ekonomi Dunia mengatakan pihaknya mencabut undangan yang ditujukan kepada delegasi korea Utara untuk menghadiri pertemuan tahunan di Davos.

Itu akan menjadi yang pertama kali dalam 18 tahun bahwa seorang delegasi Korea Utara menghadiri pertemuan itu, sebuah tempat berkumpul bagi para kalangan elit dari dunia politik, bisnis dan hiburan.

Korea Utara mengatakan dalam suratnya bahwa delegasinya telah memutuskan untuk menerima permintaan berulang kali forum itu untuk menunjukkan kemajuan ekonomi terbarunya dan berusaha menjalin ikatan yang bersahabat, kata KCNA.

“Keputusan yang dilakukan oleh forum itu mengingatkan (kami) akan perilaku beberapa elemen yang memilih untuk tetap di dekat kebijakan bermusuhan yang ekstrim melawan Republik dan itu sangatlah tidak adil,” surat itu menyebutkan.

WEF mengatakan uji nuklir berarti tidak akan ada kesempatan untuk dialog global internasional dalam semangat Forum Ekonomi Dunia, anggota dewan WEF Philipp Roesler berkata kepada media.

Delegasi Korea Utara akan dikepalai oleh Menteri Luar Negeri Ri Su-yong, yang telah menghabiskan dua dekade di Swiss sebagai duta besar dan perwakilan untuk PBB di Jenewa.

Korea Selatan memperingatkan Korea Utara pada Rabu bahwa Amerika Serikat beserta sekutunya sedang bekerja untuk menjatuhkan sanksi yang akan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan mendesak Tiongkok mengendalikan negara tetangga terkucilnya itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara