Korea Utara menyebut latihan itu sebagai persiapan perang.

Sebelum meluncurkan peluru kendali jarak pendek pada Senin, Korea Utara dalam dua pekan terakhir juga sukses menguji coba rudal berdaya jangkau menengah-panjang, dalam upaya mengembangkan rudal kendali antar benua dengan target sasaran daratan Amerika Serikat.

Peluncuran itu, ditambah dua kali uji coba nuklir sejak Januari 2016, dilakukan di tengah tekanan dari Amerika Serikat, dan merupakan pelanggaran terhadap sejumlah resolusi Dewan Keamanan PBB.

Uji senjata itu juga merupakan tantangan keamanan terbesar bagi Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang menyebut tindakan Pyongyang sebagai ancaman untuk China.

“Korea Utara menunjukkan mereka sama sekali tidak menghormati tetangganya, China, dengan menembakkan rudal kendali baru,” kata Trump dalam Twitter-nya.

Jepang juga mendesak China untuk memainkan peran lebih besar dalam menghentikan program nuklir dan rudal Korea Utara.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby