Seoul, aktual.com – Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyebut Korea Selatan sebagai “musuh utama” negaranya dan mengatakan bahwa dia “tidak berniat menghindari perang,” kata media pemerintah Korea Utara pada Rabu (10/1).

Kim juga mengancam akan memusnahkan Korea Selatan jika negara tersebut berupaya menggunakan kekerasan terhadap Korea Utara, saat ia memeriksa pabrik-pabrik amunisi besar, Senin dan Selasa, demikian menurut Kantor Berita Korea Utara (KCNA).

“Diperkirakan ROK adalah musuh utama kami,” katanya Kim sambil menambahkan bahwa apa yang harus diprioritaskan oleh DPRK dalam hubungan dengan negara yang bermusuhan itu” adalah “pertama-tama meningkatkan kemampuan militer untuk pertahanan diri dan pencegah perang nuklir. Kim menggunakan akronim nama resmi Korsel (ROK) dan Korut (DPRK).

Kim menegaskan bahwa dia tidak akan memulai perang secara sepihak namun “juga tidak mempunyai niat untuk menghindari perang.”

“Jika Korsel berupaya untuk “menggunakan angkatan bersenjata melawan DPRK atau mengancam kedaulatan dan keamanannya dan peluang seperti itu datang, kami tidak akan ragu untuk memusnahkan ROK dengan mengerahkan segala cara dan kekuatan yang ada di tangan kami,” kata Kim seperti yang dikutip.

Kim juga menyatakan kepuasannya atas penempatan senjata dan peralatan jenis baru di pabrik-pabrik tersebut dan memerintahkan mereka untuk lebih meningkatkan kesiapan perang negaranya, lapor KCNA.

Pernyataan Kim muncul setelah dia menyebut hubungan antar-Korea sebagai “dua negara yang saling bermusuhan,” dan mengatakan bahwa tidak ada gunanya mengupayakan rekonsiliasi dan unifikasi dengan Korsel dalam pertemuan penting partai pada akhir tahun.

Pyongyang sejak itu meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea, menembakkan ratusan peluru artileri dari pantai baratnya ke zona penyangga maritim di dekat Garis Batas Utara yang merupakan perbatasan maritim de facto di Laut Kuning, antara Jumat dan Minggu.

Pada Senin, militer Korsel mengatakan akan melanjutkan penembakan artileri dan latihan di dekat perbatasan laut dan darat, mencatat bahwa penembakan yang dilakukan Pyongyang baru-baru ini menghapuskan zona di mana tembakan langsung dan latihan skala besar dilarang.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain