Seoul, Aktual.com – Korea Utara menembakkan sejumlah proyektil jarak pendek ke laut pada Kamis (3/3), beberapa jam setelah Dewan Keamanan PBB menyetujui hukuman keras baru terhadap negara terkucil itu.
Pada saat sama, Presiden Korea Selatan Park Geun-hye berjanji menghentikan “tirani” pemimpin Korea Utara.
Peluncuran peluru tersebut meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea, yang meninggi sejak uji nuklir Korea Utara pada Januari dan peluncuran roket jarak jauh pada Februari lalu, menyebabkan militer Korea Selatan berada dalam siaga tinggi.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan mencoba memastikan apakah proyektil diluncurkan pada 10.00 (08.00 WIB) dari pantai timurlaut itu adalah peluru kendali jarak dekat atau tembakan senjata berat.
Park kerap tegas dalam tanggapannya terhadap langkah terbaru Korea Utara, berubah dari pendekatan politik kepercayaannya, dan pada Kamis menyambut resolusi Dewan Keamanan itu serta mengulang tuntutannya agar Korea Utara segera mengubah perilakunya.
“Kami akan bekerjasama dengan dunia untuk membuat rezim Korea Utara menghentikan pengembangan nuklir serta mengakhiri tirani mereka, yang menekan kebebasan dan hak asasi manusia atas saudara kami di Korea Utara,” kata Park dalam pertemuan Kristiani, dikutip dari Reuters.
Selain itu, Korea Selatan juga memberlakukan undang-undang keamanan, yang tertunda, untuk membentuk satuan anti-pengintaian, yang disepakati parlemen, serta undang-undang lain untuk meningkatkan hak asasi manusia di Korea Utara.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara