Ketua Pengarah Sidang, Nurdin Halid (ketiga kiri) memberi kesempatan para peserta menyampaikan aspirasinya saat membahas tata tertib pemilihan ketua umum dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar 2016 di Nusa Dua, Bali, Minggu (15/5). Munaslub yang dihadiri sekitar 4.000 peserta tersebut akan memilih ketua umum dari 8 kandidat yang ada. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/pd/16.

Jakarta, Aktual.com — Dualisme kepemimpinan dalam organisasi Kosgoro 1957 dan SOKSI memicu kericuhan dalam pelaksanaan acara pandangan umum DPD dan ormas Golkar di arena Musyawarah Nasional Luar Biasa Golkar di Nusa Dua Bali, Minggu malam (15/5).

Adu argumentasi terjadi antara kader Kosgoro pimpinan Agung Laksono dengan kader Kosgoro pimpinan Azis Syamsuddin, serta antara kader SOKSI pimpinan Ade Komaruddin dengan kader SOKSI pimpinan Ali Wongso.

Seluruhnya bersikukuh menjadi pihak yang memiliki hak suara dalam Munaslub.

Guna meredam kericuhan, Ketua Umum Angkatan Muda Partai Golkar Yorrys Raweyai langsung berupaya menertibkan salah satu kader Kosgoro pimpinan Azis Syamsuddin dengan memaksanya keluar ruang rapat.

Melihat Yorrys berada di tengah-tengah kericuhan, anggota AMPG yang lain berusaha melindungi Yorrys.

Ketua Panitia Munaslub Nurdin Halid sempat menunda jalannya rapat dengan meminta Kosgoro dan SOKSI melakukan perundingan guna menentukan siapa pemegang hak suara yang sah.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara