Laju pertumbuhan kendaraan di Jakarta dianggap terlalu cepat. Kondisi ini tak berbading lurus dengan pembangunan infrastruktur jalan yang berimbas pada kemacetan di Ibu Kota.

Oslo, Aktual.com – Demi mengurangi polusi, Pemerintah Kota Oslo, Norwegia, akan mulai melarang keberadaan mobil di tahun 2019.

Lan Marie Nguyen Berg, Kepala perunding dari Partai Hijau mengatakan langkah itu akan menjadi larangan menyeluruh dan permanen untuk pertama kalinya yang diterapkan di sebuah ibu kota negara di Eropa.

“Kita menginginkan pusat (kota) bebas dari mobil,” kata Marie, di Oslo, Senin (19/10) waktu setempat.

Meski ada ketakutan dari kalangan penjual mobil rencana itu akan merugikan mereka, namun menurut Maria, rencana itu akan menguntungkan warga. Sebab, kata dia, Dewan Kota ingin pusat kota menjadi daerah yang lebih baik bagi para pejalan kaki dan para pengendara sepeda.

“Pusat kota akan menjadi kawasan yang lebih baik bagi toko-toko dan semua orang,” kata dia.

Terkait rencana itu, Dewan kota akan membuat jalur sepeda sepanjang kurang lebih 60 kilometer di tahun 2019 nanti. Mereka juga akan mendorong investasi transportasi publik. Bus dan trem akan terus mengangkut penumpang ke pusat kota.

Pengaturan juga akan dilakukan bagi mobil yang membawa orang-orang penyandang disabilitas. Serta kendaraan-kendaraan yang membawa barang-barang ke toko-toko.

Dewan Kota Oslo yang anggotanya berasal dari Partai Buruh, Partai Hijau dan Partai Sosialis Kiri itu juga akan melakukan konsultasi. Dan mempelajari pengalaman kota-kota lainnya serta melakukan uji coba rencana itu.

Sebelumnya, Ibu Kota beberapa negara Eropa memang sudah menerapkan kebijakan tersebut, termasuk di Paris bulan ini. Saat ini Kota Oslo memiliki sekitar 600 ribu penduduk dan hampir 350 ribu mobil. Sebagian besar pemilik mobil tinggal di luar pusat kota, namun masih berada di dalam daerah Oslo.

Artikel ini ditulis oleh: