Jakarta, Aktual.com — Komisi Penanggulangan AIDS Kota Sukabumi, Jawa Barat, melakukan pendataan terhadap jumlah penyuka sesama jenis, khususnya lelaki suka lelaki (LSL).
“Data ini nantinya digunakan untuk penanggulangan dan pengobatan pengidap suka sesama jenis dengan sasaran utamanya adalah LSL,” kata Ketua KPA Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada Antara di Sukabumi, Sabtu (4/10).
Menurutnya, sudah menjadi rahasia umum bahwa LSL di Kota Sukabumi jumlahnya cukup banyak dan mulai terbuka keberadaannya.
Bahkan, lanjutnya, mereka tidak sungkan lagi menunjukan jati dirinya kepada masyarakat umum, padahal warga tabu dengan keberadaan mereka.
Fahmi mengatakan, pihaknya menilai kondisi seperti ini sudah mengkhawatirkan karena khawatir ada pihak yang merasa terganggu dengan keberadaan mereka sehingga main hakim sendiri.
Maka dari itu, dengan pendataan yang dilakukan oleh pihaknya ini diharapkan bisa menekan jumlah pengidap kelainan seksual ini, karena bagaimana pun juga mereka yang menjadi LSL memiliki kelainan dan penyakit yang diharapkan bisa disembuhkan.
Selain memberikan pemahaman karena apa yang dilakukan oleh mereka itu sudah melanggar norma agama dan susila.
“Nantinya setelah ada data yang kongkrit, kami langsung melakukan berbagai kegiatan agar mereka secara perlahan bisa disembuhkan melalui terapi agar kehidupan seksual mereka kembali normal,” tambahnya.
Di sisi lain, Fahmi yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota Sukabumi, ingin menunjukan bahwa data pemerintah pusat yang menyebutkan ada 13 ribu LSL di Kota Sukabumi adalah tidak benar.
Untuk itu, dengan adanya data tentang jumlah LSL yang beralamat di Kota Sukabumi bisa menepis data dari pusat.
Namun, tujuan utama pendataan ini adalah untuk mencegah penularan HIV/AIDS karena LSL merupakan salah satu kelompok yang paling rawan tertular penyakit yang belum ada obatnya ini.
“Tidak hanya LSL, kami juga mendata jumlah wanita suka wanita yang jumlahnya diduga cukup banyak dan sudah ada yang berani membuka diri ke umum,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby