Solo, Aktual.com — Komisi Penanggulangan Aids (KPA ) Solo, Jawa Tengah mencatat hingga September 2015 ditemukan sekitar 270 kasus penderita Human Immunodeficiency Virus Infection and Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS).
Jumlah penderita HIV/AIDS yang berhasil ditemukan tersebut didominasi oleh usia produktif tersebar di wilayah Soloraya.
“Rata-rata penderita HIV/AIDS ini usia 17 tahun ke atas. Penyebabnya banyak berbagai faktor, mulai dari hubungan seks bebas (free sex), penggunaan jarum suntik (Penasun) secara bergantian, homo seksual dan lain-lain,” kata Pengelola Program KPA Solo, Tommy Prawoto ketika ditemui di Solo, Minggu (29/11).
Dia menyebutkan jumlah itu dipastikan masih akan terus bertambah hingga penutupan tahun 2015. Meski demikian, pihaknya belum bisa memastikan berapa persen peningkatan jumlah penderita tersebut.
“Tahun 2014 ditemukan sebanyak 290 kasus penderita HIV/AIDS,” terangnya.
Pihaknya terus melakukan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang HIV/AIDS untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penderita. Pasalnya, hingga saat ini penyakit tersebut belum ditemukan obatnya.
Deteksi terhadap kalangan tak terduga terjangkit AIDS sejauh ini bergantung kesediaan penderita untuk memeriksakan diri ke klinik VCT (voluntary counselling dan testing). Cara lain adalah melalui pembentukan Warga Peduli AIDS (WPA) di 51 kelurahan.
“Tujuan sosialisasi dilakukan, untuk memberikan pengertian kepada warga atau masyarakat, khususnya Solo dan sekitarnya untuk menciptakan suasana lingkungan yang kondusif. Supaya memudahkan upaya pencegahan, pengobatan serta perawatan yang komprehensif pengidap HIV/AIDS. Selain itu, juga untuk memberikan dukungan (support) kepada pengidap HIV/AIDS,” terang dia.
Artikel ini ditulis oleh: