jakarta, Aktual.com – Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengatakan Gerakan Pramuka merupakan salah satu pilar penting untuk menghasilkan generasi Indonesia yang antihoaks atau menentang berita bohong.
“Untuk menghadapi masalah berita bohong, semangat Gerakan Pramuka dapat menjadi jawaban bila bisa membumikan Dasa Dharma Pramuka dengan baik,” kata Susanto, Rabu (14/8).
Susanto mencontohkan bunyi Dasa Dharma Pramuka ke-10, yaitu “Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan”. Pribadi yang memiliki pikiran, perkataan, dan perbuatan yang suci tidak akan membuat dan menyebarkan berita bohong tetapi informasi-informasi yang baik untuk masyarakat.
Apalagi, seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, keberadaan berita bohong, berita palsu, dan berita salah menjadi tantangan nyata yang dihadapi bangsa Indonesia, dan seluruh umat manusia di dunia.
“Berita bohong, berita palsu, dan berita salah terus dibuat dan disebarkan melalui berbagai media sosial. Meskipun sudah diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, tetapi berita bohong, berita palsu, dan berita salah masih terus tumbuh,” tuturnya.
Susanto mengatakan fenomena itu tidak lepas dari “post-truth” ketika kebenaran tidak lagi bersandar pada fakta melainkan emosi dan pandangan subjektif.
Artikel ini ditulis oleh: