Dia meminta ketika memproduksi tayangan untuk anak-anak, dapat dimasukkan unsur-unsur adat dan budaya yang ada di Indonesia agar mereka yang menonton dapat menyerap dan mengingat pesan yang terkandung dalam tontonannya.

“Anak-anak Indonesia butuh tontonan yang mendidik, berkarakter dan berbudaya.”

Selain itu untuk konten anak-anak dari luar negeri seperti animasi Upin dan Ipin yang merupakan salah satu contoh tontonan yang tepat bagi anak usia dini juga telah menghiasi layar kaca sejak beberapa tahun terakhir.

“Menurut aturan penyiaran Indonesia, 40 persen tayangan boleh diisi oleh konten luar negeri namun harus sesuai dengan prosedur.”

Kemudian ia juga mengingatkan orang tua agar mengontrol anak-anaknya ketika menonton televisi. “Jangan sampai anak menonton tayangan yang akan berdampak pada perilakunya.”

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu