Semarang, Aktual.com – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Tengah soroti minimnya konten lokal di siaran televisi nasional. Ketua KPID Jateng Budi Setyo Purnomo mengatakan, meski dari tahun ke tahun sudah tampak perbaikan, namun konten lokal yang ditayangkan di televisi nasional masih kurang maksimal.

Diingatkan dia, kewajiban televisi nasional untuk menyiarkan kearifan lokal itu sudah tercantum di sistem stasiun jaringan (SSJ) daerah yang bisa digunakan. “SSJ ini menjadi penting dan lembaga penyiaran Jakarta harus melakukan SSJ dengan sepenuh hati. Kearifan lokal ini penting sekali karena kaitannya dengan budaya dan sebagainya,” ucap Budi, di Semarang, Jumat (26/5).

Stasiun televisi nasional yang terpusat di Jakarta, seharusnya mampu mengakomodir 10 persen konten lokal dalam sebuah program acara. Demi mendongkrak proses pembangunan di tiap daerah. Misal, konten lokal yang disiarkan di Jawa Tengah akan membuat masyarakat setempat bisa melihat bagaimana proyek pembangunan di wilayahnya berjalan.

Dia juga minta pemberlakuan 10 persen konten lokal jangan ditayangkan hanya pada jam-jam ‘hantu’ alias jam malam saja. “Percuma,” sindir Budi, saat merayakan hari jadi penyiaran, Semarang, Jumat (27/5).

Saran dia lainnya, konten lokal jangan dibuat asal jadi saja. Tapi digarap serius misal dengan melibatkan production house untuk membuat konten lokal berkualitas bagi masyarakat.

Artikel ini ditulis oleh: