Menurut Yudi, jika ingin menyelesaikan masalah kesenjangan sosial, maka Indonesia harus bebas dari korupsi.
“Semakin tidak korup, pemerintah semakin melayani semua kalangan. Semakin tidak korup, pasti melayani kepentingan umum,” kata Yudi.
Kemudian kedua, kata dia lagi, isu yang ingin dikembangkan adalah keteladanan.
“Selama ini Pancasila dianggap nilainya baik-baik tetapi teladannya mana. Dalam keteladanan ini, bagaimana cara kita melahirkan penyelenggara negara yang menjunjung cita-cita negara, cita-cita moral yang bersih. Salah satu teladan sehingga rakyat punya harapan bahwa jangan Pancasila itu hanya cara negara mendisiplinkan rakyatnya,” ujarnya pula.
Menurutnya, rakyat berhak bahwa penyelenggara negara bisa dipercaya, dan bersih dari korupsi.
“Kita butuh figur penyelenggara negara yang bersih, mengemban amanat publik, jujur, bersih, dan toleran,” ujar Yudi.
Ia pun menyatakan bahwa ke depan UKP PIP merencanakan memberikan apresiasi, misalnya kepada pemerintah daerah, tokoh, dan kepala daerah yang indeks korupsinya rendah.
“UKP PIP juga akan membentuk indeks realisasi Pancasila, seberapa Pancasilais kota di Indonesia. Indikatornya salah satunya tingkat korupsi, semakin rendah korupsinya, makin Pancasilais,” kata Yudi lagi.
ant
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby