Jakarta, Aktual.com – Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie Massardi mengkritik kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi lantaran hingga kini tak pernah menjerat satu pun perusahaan asing yang ditengarai terlibat dalam skandal penggelapan pajak.
Padahal, sejak kasus Gayus Tambunan terungkap setumpuk data telah dikantongi, terutama perusahaan asing di sektor pertambangan yang terindikasi pernah melakukan tindakan suap kepada pejabat negara di Tanah Air.
“Ada sekitar 150 perusahaan, belasan di antaranya perusahaan besar asing yang memanipulasi pajaknya melalui Gayus. Tapi anehnya, setelah KPK masuk belasan perusahaan asing pengemplang pajak itu raib secara misterius,” sindir Adhie, di Jakarta, Senin (11/9).
Dia pun menuduh, KPK memang dibentuk untuk melindungi perusahaan- perusahaan asing yang berasal dari negara pendonor Bank Dunia. Tudingan itu menguat dengan melimpahnya dana asing yang masuk ke kas KPK.
Hasilnya, KPK pun tersandera hingga tak berani menjerat para perusahaan asing yang ‘main mata’ dengan pejabat negara dalam mengeruk kekayaan alam di negeri ini.
“Padahal setiap tahun negara dirugikan ratusan triliun rupiah oleh perusahaan-perusahaan asing itu, baik di sektor pajak maupun bagi hasil yang tidak adil, serta permainan penggantian biaya operasi (cost recovery),” sesal dia.
Adhie mencontohkan, ketika Jero Wacik selaku Menteri ESDM diciduk KPK, melengkapi OTT KPK terhadap Rudy Rubiandidi saat menjabat sebagai Kepala SKK Migas, banyak orang menyangka KPK akan segera masuk ke gurita korupsi di sektor migas dan mineral.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby