Jakarta, Aktual.com – Komite Anti Korupsi Indonesia berserta sejumlah anggota Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit mendatangi gedung KPK untuk mendesak lembaga tersebut agar mengungkap dugaan korupsi pengunaan dana perkebunan sawit.
“Jangan berkoar-koar saja tapi tidak ada aksi nyata mengungkap kasus ini,” ujar Ketua Umum KAKI Arifin Nur Cahyo dalam aksi tersebut, Rabu (17/5).
Arifin menambahkan dengan kekuatan yang dimiliki KPK, lembaga superbody ini lebih cepat meyelidiki penyelewengan dana pungutan perkebunan sawit yang di duga digunakan untuk subsidi industri biodiesel.
Sebab disini, kata dia, sangat rawan dengan mark up produksi biodiesel bodong, karena sangat sulit di kontrol dan tidak pernah diaudit. “Hingga kini dana pungutan usaha perkebunan sawit yang sesuai UU perkebunan no 39 tahun 2014, seharusnya digunakan untuk kepentingan stake holder perkebunan seperti program replanting kebun petani plasma dan petani mandiri serta pembangunan sarana dan prasarana untuk menunjang usaha perkebunan sawit malah tidak ada sepeser pun yang dialokasikan oleh badan pengelola dana perkebunan kelapa sawit.”
Lebih jauh Arifin memaparkan, pengunaan dari dana pungutan tersebut 90 persen justru untuk subsidi industri biodiesel yang diduga banyak fiktif dan 10 persen hanya untuk riset-riset, dan media branding BPDP serta jalan-jalan keluar negeri pengurus BPDP.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Wisnu