Diketahui pada sidang pemeriksaan terdakwa pekan lalu, Novanto menyebut beberapa nama yang diduga terlibat penerimaan uang proyek e-KTP. Antara lain, dua Politikus PDI Perjuangan Puan Maharani dan Pramono Anung.
Ketika proyek bergulir, Puan menjabat Ketua Fraksi PDIP di DPR, sementara Pramono menjabat Wakil Ketua DPR.
Mereka dikatakan Setya Novanto, masing-masing, terima uang 500 ribu dollar Amerika Serikat dalam proyek e-KTP.
Selain Puan dan Pramono Anung, Novanto juga menyebut mantan pimpinan Komisi II DPR Chairuman Harahap dan Ganjar Pranowo, serta para mantan pimpinan Banggar DPR RI.
Menurut Novanto uang tersebut ada yang diberikan oleh Andi Narogong, ada pula yang diberikan keponakannya Irvanto Hendra Pambudi dan terkonfirmasi oleh Made Oka Massagung. Kini, Oka dan Irvanto telah dijerat tersangka.
“Pertama untuk komisi dua Pak Chairuman sejumlah USD 500 ribu dan untuk Ganjar Pranowo sudah dipotong oleh Chairuman, dan untuk kepentingan pimpinan Banggar ini sudah sampaikan juga ke Melchias Mekeng USD500 ribu, Tamsil Linrung USD500 ribu, Olly Dondokambey USD500 ribu di antaranya melalui Irvanto,” kata Novanto saat itu.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby