Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo didampingi Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan, Laode M Syarif, Juru Bicara KPK Febri Diansyah serta Penasihat KPK Budi Santoso, Tsani Annafari, dan Sarwono Sutikno, saat menggelar konferensi pers Kinerja KPK tahun 2017 di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Rabu (27/12/2017). KPK berhasil menyelamatkan Rp 2,67 triliun uang negara dari upaya pencegahan. Salah satunya berasal dari laporan gratifikasi yang berhasil menambah pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 114 miliar. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengungkapkan bahwa terdapat juga serangan teror kepada penyidik KPK selain terhadap Novel Baswedan.

“Kalau disampaikan bahwa ada serangan, ada teror, yang ditujukan kepada penyidik KPK sebelumnya selain serangan air keras 11 April itu benar,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Rabu 14/3).

Ia pun menyatakan bahwa KPK sebenarnya tidak ingin mempublikasikan soal serangan itu. “KPK sebenarnya tidak ingin mempublikasikan hal tersebut untuk mencegah teror itu karena tujuan teror itu kan untuk menakut-nakuti ketika kami sampaikan kemudian membuat efek takut itu lebih luas kan justru tidak bagus,” ungkap Febri.

Namun, kata dia, lembaganya mau mempublikasikan adanya serangan itu agar teror-teror itu segera terungkap.

“Tetapi karena kejadiannya seperti ini dan kepentingan yang lebih utama adalah agar teror-teror itu terungkap maka kami konfirmasi memang ada beberapa serangan sebelumnya baik terhadap Novel ataupun terhadap penyidik KPK yang lain,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid