Berikut isi salah satu poin yang dicatat dalam risalah rapat: “Kemarin kita sudah WDP, namun tidak usah kita ungkapkan energi yang kita keluarkan sangat luar biasa untuk bisa mencapai opini WDP tersebut. Namun, jika kita terbiasa tertib maka tidak akan terasa berat. Namun, jika tidak terbiasa maka akan kesusahan. Keinginan Pak Menteri harus kita kawal. Artinya begini bapak-bapak/ibu-ibu, kita jangan menyerah dulu sebelum permainan selesai. Walaupun sepertinya misi kita ini adalah mission impossible, namun kita ada di sini untuk menyelesaikan masalah itu.”
Jaksa kemudian menanyakan apa maksud kata-kata mission impossible tersebut. “Jadi gini Pak, itu artinya supaya sungguh-sungguh, dan kami sampaikan itu berkali-kali dalam kesempatan rapat koordinasi. Dalam rakor besar saya sampaikan sebagai motivasi,” kata Anwar Sanusi.
JPU KPK Takdir Suhan sempat meragukan jawaban Anwar. Takdir menilai, jawaban Anwar tidak logis.”Mission impossible itu kan artinya sesuatu yang tidak mungkin, itu kan judul film?” kata Takdir.
Takdir Suhan, mengatakan ada sejumlah bukti yang menguatkan dugaan keterlibatan Anwar. Diantaranya, Anwar pernah menghadiri pertemuan dengan mantan Inspektur Jenderal Kementerian Desa, Sugito; dan Ketua Subtim I Pemeriksa BPK, Choirul Anam. Pertemuan yang diadakan di ruang kerja Anwar pada April 2017 itu diduga membicarakan rencana suap.
Dugaan keterlibatan Anwar juga tampak dari isi percakapan antara Anwar dan Sugito melalui aplikasi WhatsApp pada 26 April 2017. Dalam percakapan itu, mereka membahas duit talangan yang diduga untuk Auditor Utama Keuangan Negara III BPK, Rochmadi Saptogiri; dan mantan Kepala Subdirektorat III BPK, Ali Sadli.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara