Jakarta, Aktual.com — Komisi Pemberantasan Korupsi mengaku tengah mendalami keterlibatan pihak-pihak, yang mengerjakan proyek pembangunan dan peningkatan sarana prasarana RS Khusus Infeksi Universitas Airlanggar.

Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati mengatakan, saat ini yang juga jadi fokus penyidik adalah peran dari PT Pembangunan Perumahan dan Ketua Umum PSSI La Nyalla Matalitti.

“PT PP salah satu pemenang kontraktor rumah sakitnya. Mengenai keterlibatan siapa dalam PT PP itu akan ditelusuri,” ujar Yuyuk saat ditanya apa peran PT PP dan La Nyalla, Rabu (30/3).

Lebih lanjut Yuyuk menyampaikan, dalam proyek RS Unair ini memang ada indikasi bahwa PT PP tidak bekerja sendiri. Ada dugaan ‘joint operation’ antara perusahaan BUMN itu dengan La Nyalla.

“Akan ditelusuri apakah hanya PT PP atau perusahaan lain yang ikut tender. 2 objek, yang satu itu RS yang satu sarana dan prasarana RS,” ujar dia.

Seperti diketahui, proyek pembangunan dan peningkatan sarana prasarana RS Khusus Infeksi Universitas Airlanggar (Unair) ini, anggaran masuk dalam DIPA Kementerian Kesehatan pada 2007-2010. Khusus untuk peningkatan sarana dan prasarana masuk dalam DIPA 2009.

Dalam proyek ini, KPK telah menetapkan Rektor Unair periode 2006-2015 Fasichul Lisan sebagai tersangka. Dia diduga melakukan korupsi sehingga merugikan keuangan negara sekitar Rp 85 miliar, dari total anggaran Rp 300 miliar.

Atas dugaan tersebut, pria bergelar Profesor itu, disangka melanggar Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu