Jakarta, Aktual.com — Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf mengatakan bahwa pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin sesuai kompetensinya untuk menurunkan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate). Pasalnya, besaran suku bunga saat ini dinilai terlalu tinggi sehingga memberatkan dunia usaha yang tentu juga bisa menjadi penghalang pertumbuhan ekonomi Nasional.

“Salah satu isu kita adalah bagaimana menurunkan suku bunga bank yang terasa sangat berat bagi dunia usaha. Dibanding Singapura hanya empat persen, Malaysia enam persen, Thailand juga lebih rendah,” kata Syarkawi di kantornya, Jakarta, Selasa (28/7).

Menurutnya, hal tersebut akan membuat para pengusaha Indonesia kesulitan untuk menghadapi pasar bebas dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). “Kalau begini terus pengusaha kita akan keteteran menghadapi pelaku usaha lain. Beban yang ditanggung pengusaha kita sangat berat,” ujar dia.

Ia menegaskan, cita-cita pemerintah tentang pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen harus pula didukung oleh persaingan usaha yang sehat. Untuk itu, melalui KPPU dirinya ingin berpartisipasi membantu pemerintah dari sisi persaingan.

“Seperti yang diamanatkan undang-undang yakni mendorong efisiensi, meningkatkan produktivitas. Sehingga target pemerintah tahun 2015-2019 untuk mencapai target pertumbuhan tujuh persen tercapai,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka