Bantul, aktual.com – Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, siap menjalankan tahapan pelaksanaan Pemilu serentak 2024 usai lembaga ini bersama pemerintah setempat mengikuti peluncuran tahapan pemilu oleh KPU RI secara daring pada Selasa (14/6) malam.
Ketua KPU Bantul Didik Joko Nugroho dalam keterangan tertulisnya di Bantul, Rabu (15/6), mengatakan kesiapan jajaran KPU Bantul untuk melaksanakan semua tahapan Pemilu yang secara resmi dimulai pada 14 Juni, atau selama 20 bulan sebelum pemungutan suara 14 Februari 2024.
“Beberapa kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka menyongsong tahapan Pemilu di Bantul antara lain pemutakhiran daftar pemilih berkelanjutan yang telah dilakukan setiap bulan sekali,” katanya.
Kemudian pendidikan pemilih di kalangan pemilih pemula secara berkesinambungan melalui kegiatan pemilihan ketua OSIS (pemilos) serentak, serta dengan membangun kerja sama berbasis kegiatan dengan Pemerintah Kabupaten Bantul maupun perguruan tinggi (PT) di DIY.
Didik berharap melalui persiapan yang matang ini capaian baik dalam pemilu dan pemilihan di Bantul dapat terus dipertahankan diantaranya tingkat partisipasi pemilih yang cukup tinggi.
“Dalam Pemilu 2019 capaian partisipasi pemilih di Bantul sebesar 87,9 persen, sedangkan pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bantul 2020 tingkat partisipasi pemilih sebesar 81,32 persen,” katanya.
Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan pemkab siap mendukung pelaksanaan tahapan Pemilu 2024. Dukungan ini sudah direncanakan dalam empat hal, yaitu anggaran, personalia, sarana prasarana dan regulasi.
“Salah satu dukungan regulasi yang disiapkan antara lain tentang tata cara pemasangan alat peraga kampanye (APK). Pemda Bantul telah menyiapkan semua dukungan ini melalui dinas dan instansi terkait,” katanya.
Bupati berharap Pemilu 2024 yang akan memilih para pemimpin bangsa dapat terlaksana dengan jujur, adil dan bersih. Dalam kerangka itulah pemda akan mendukung program-program yang akan dilaksanakan KPU Bantul dan Bawaslu Bantul.
Salah satu program yang menjadi perhatian adalah pendidikan pemilih terhadap pemilih pemula. Hal ini karena pemilih pemula diharapkan dapat membangun budaya demokrasi yang lebih baik di masa yang akan datang.
“Budaya demokrasi yang bersih dari politik uang harapannya akan dapat terwujud melalui upaya pendidikan pemilih yang berkesinambungan serta dengan membentuk desa antipolitik uang,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Rizky Zulkarnain