Kulon Progo, Aktual.com – Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menargetkan partisipasi pemilih dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2017 sebesar 77,5 persen dari daftar pemilih tetap.

“Target partisipasi pemilih pada Pilkada 2017 memang sangat tinggi. Untuk itu, kami harus bekerja keras untuk mendongkrak partisipasi dengan melakukan sosialisasi mulai dari pemilih pemula hingga penyandang disabilitas. Kami optimistis target tersebut akan terealiasi,” kata Ketua KPU Kulon Progo Muh Isnaini di Kulon Progo, Minggu (18/9).

Ia mengatakan bahwa alasan menaikkan target partisipasi Pilkada 2017 bukan tidak menggunakan data, melainkan kesadaran masyarakat dalam demokrasi sangat tinggi. Hal ini terlihat dari tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum anggota legislatif dan pemilu presiden serta pilkada ada kecenderungan meningkat.

“Melihat partisipasi masyarakat setiap pesta demokrasi nasional dan lokal, kami yakin partisipasi masyarakat pada Pilkada 2017 akan melebihi target,” kata Isnaini.

Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Humas KPU Kabupaten Kulon Progo Tri Mulatsih mengatakan bahwa tingginya partisipasi pemilih karena berdasarkan sejarah pemilu (1999 s.d. 2009) mengalami penurunan partisipasi yang signifikan. Partisipasi Pemilu 1999 sebanyak 92 persen, Pemilu 2004 sebanyak 82 persen, dan Pemilu 2004 sebanyak 71 persen.

Partisipasi yang menurun dari tahun ke tahun ini menjadikan kekhawatiran dari berbagai pihak. KPU Kabupaten Kulon Progo kemudian bertekad mewujudkan titik balik persoalan partisipasi pemilih pada Pemilu 2014.

Tri Mulatsih mengatakan bahwa partisipasi pemilih, khususnya di Kabupaten Kulon Progo, dari data yang diperoleh dari 12 kecamatan yang telah melakukan rekapitulasi di kecamatan masing-masing disimpulkan telah memenuhi target partisipasi.

Adapun persentase partisipasi pemilih pemilu di Kulon Progo, Pemilu 2004 sebesar 87,04 persen, Pilpres 2004 tahap I sebesar 85,41 persen, Pilpres 2004 tahap II sebesar 82,96 persen, Pilkada 2006 sebesar 75,66 persen, pemilu anggota legislatif 2009 sebesar 73,37 persen, Pilpres 2009 73,46 persen, Pilkada 2011 sebesar 69,70 persen, pemilu anggota legislatif 2014 sebesar 80,70 persen dan Pilres 2014 sebesar 79,32 persen.

“Partisipasi masyarakat mulai meningkat pada Pemilu 2014 meskipun angka partisipasinya masih jauh rendah daripada tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2004,” katanya.

Tri Mulatsih mengatakan bahwa tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi itu karena DPT relatif sudah valid sehingga tidak ada lagi pemilih hantu. Pemilih yang ada dalam daftar pemilih adalah pemilih yang memang benar-benar ada di lapangan.

“Sosialisasi yang telah digencarkan oleh KPU melalui berbagai macam cara, dari metode tatap muka sampai dengan penyebaran bahan bahan sosialisasi kepada masyarakat meningkatkan keikutsertaan masyarakat sebagai pemilih aktif,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: