Jakarta, Aktual.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan dinilai telah gagal menyelenggarakan Pilkada Kota Medan 9 Desember kemarin.
Hal itu diungkapkan ketua Tim Pemenangan pasangan calon Ramadhan Pohan-Eddie Kusuma (REDI), Bobby O Zulkarnaen saat memberi keterangan pers di posko pemenangan REDI jalan Gajah Mada Medan, Jumat (11/12)
“Ini bukan karena kami kalah, karena secara hukum belum tetap. Kami melihat Pilkada di Kota Medan 9 Desember merupakan gawean KPU yang gagal. Kondisi seluruh Indonesia yang mengadakan Pilkada Serentak,” tandas Bobby.
Menurut Bobby, kinerja KPU Medan layak dikoreksi dimana target 75 persen partisipasi pemilih yang pernah dijanjikan oleh KPU jauh dari harapan.
Hasil monitoring yang dilakukan, disamping apatisnya masyarakat terhadap kondisi pemerintahan, khususnya di Sumut, faktor yang menyebabkan rendahnya partisipasi adalah banyaknya masyarakat yang tak dapat C6.
“Ini ada apa? Bukankah di item pendistribusian C6, APBD membayar honor pendistribusian per lembar, dan semua tahapan pekerjaan di KPU, budgetnya di bayar di depan?” pungkas Ketua DPC Gerindra Medan itu.
Bobby menambahkan, atas hasil pilkada yang telah dilakukan, masyarakat Medan menjadi daerah berpredikat paling rendah dalam partisipasi Pilkada.
“Sampai-sampai kita malu, medan berpredikat pilkada terendah partisipasinya masyarakat,” ucapnya.
Ditambahkan Bobby, atas hasil kinerja KPU itu pihaknya meminta baik DKPP mengevaluasi kinerja para komisioner KPU Medan. Tak hanya itu, Bobby juga mendesak agar Kejari Medan memeriksa penggunaan anggaran di KPU Medan.
“Kami meminta Kejari memeriksa KPU, karena kami juga kan warga Medan, dimana biaya itu juga dari pajak-pajak kami, dan inilah hasilnya?” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: