Menurut Irfan, kinerja BJB di awal tahun ini telah menunjukkan efisiensi yang terlihat dari Cost to Income Ratio yang mengalami penurunan dari 68,9% menjadi 62,7% yoy.

Efisiensi biaya operasional juga dibarengi dengan pengelolaan kredit yang baik, yang tercermin dari stabilnya rasio NPL, dimana per Triwulan I tahun 2018, NPL gross sebesar 1,6%, atau terjaga jika dibandingkan dengan Triwulan I tahun 2017.

“Sehingga rasio NPL tersebut jauh di bawah rasio NPL industri perbankan Februari 2018 yang masih tinggi sebesar 2,88%,” katanya.

Laporan: Busthomi

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid