Diskusi, edukasi, dan sosialisasi terkait literasi keuangan yang diselenggarakan oleh Kredit Pintar dengan tema "Muda Paham Fintech" di Universitas Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (27/10/2023). Foto: dok.

Palangkaraya, Aktual.com – Generasi Z atau populer dengan sebutan Gen Z dinilai sebagai generasi yang mahir teknologi dan dunia digital. Teknologi telah menjadi teman hidup sehari-hari yang tak terpisahkan dari generasi yang lahir di era 1997 hingga 2000-an ini. Kendati demikian, sejauh mana Gen Z memahami teknologi finansial atau biasa dikenal dengan fintech (financial technology)?

Saat ini teknologi bidang ekonomi dan pendanaan semakin berkembang. Jika zaman dulu bertransaksi hanya dapat dilakukan dengan bertemu secara langsung, namun kini kegiatan transaksi ekonomi dapat dilakukan cukup menggunakan ponsel. Inovasi dalam bidang ekonomi dan keuangan pun semakin berkembang pesat termasuk dalam hal ini kemunculan fintech.

Regulatory Compliance Manager Kredit Pintar Arsyad Helmi, mengatakan mengapa belakangan ini pinjaman online relatif populer? Karena pertama, dapat diakses dimana saja menggunakan smartphone kita, berbeda dengan institusi keuangan tradisional.

“Kedua, tidak membutuhkan agunan dan prosesnya relatif lebih cepat karena menggunakan teknologi. Namun, ada risiko di balik penggunaan fintech, salah satunya yaitu suku bunga yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan konsekuensi dari proses yang lebih mudah dan cepat, hal tersebut menjadi risiko yang harus ditanggung oleh pemberi pinjaman, sehingga dari situlah mengapa bunga dari pinjaman online menjadi lebih tinggi,” katanya dalam sebuah diskusi dan sosialisasi bertajuk “Muda Paham Fintech” di Universitas Palangkaraya, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Jumat (27/10/2023).

Ajang diskusi, edukasi, dan sosialisasi terkait literasi keuangan ini, merupakan bagian dari kegiatan Bulan Inklusi Keuangan yang dicanangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai agenda tahunan yang berlangsung selama bulan Oktober setiap tahunnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin