Jakarta, Aktual.co — Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, menuduh beberapa pemimpin menolak menerima kenyataan di Ukraina, setelah pembicaraan utama orang kuat Kremlin itu dengan timpalan Ukraina-nya bersama pemimpin Eropa.

“Sayangnya, beberapa peserta sarapan di Milan itu menunjukkan keengganan mutlak memahami kenyataan di Ukraina tenggara,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, di Milan, dilansir AFP, Sabtu (18/10).

Peskov tidak merinci, tapi menyatakan pembicaraan mengenai kemelut Ukraina itu sulit.

“Pembicaraan itu memang sulit, banyak perbedaan pendapat, banyak ketidakpahaman. Tapi, pada saat sama, mereka terus berjalan. Ada pertukaran pendapat,” paparnya.

Tanggapan itu bertentangan tajam dengan keterangan Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi, yang menyatakan “betul-betul bagus” sesudah pembicaraan di sela-sela temu puncak di Milan tersebut.

Pertemuan itu juga melibatkan Perdana Menteri Inggris David Cameron, Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Prancis Francois Hollande dan pemimpin Eropa Bersatu Jose Manuel Barroso serta Herman Van Rompuy.

Kremlin menyatakan pertemuan sebelumnya antara Putin dan Merkel di sela-sela temu puncak itu juga menunjukkan perbedaan tajam tentang asal kemelut dalam negeri Ukraina.

Tiga tentara Ukraina tewas dalam pertempuran melawan pemberontak, kata pemerintah, ketika pertempuran melanda bandar udara utama di bagian timur negara itu.

Bentrokan terkini mengguncang gencatan senjata rapuh saat Presiden Ukraina Petro Poroshenko ke Italia untuk membicarakan kemelut itu dengan pemimpin Eropa dan timpalan Rusia-nya, Putin.

“Tiga tentara tewas dalam penembakan di Ukraina selama hari belakangan,” kata juru bicara tentara Andriy Lysenko kepada wartawan, dengan menambahkan bahwa sembilan prajurit lain terluka.

Ia menyatakan pemberontak semakin giat di wilayah selatan Donetsk, tempat tujuh warga tewas pada pekan ini di pinggiran kota Mariupol, yang dikuasai pemerintah di pantai laut Azov.

Di bandar udara di pinggiran kubu pemberontak, Donetsk, saksi mendengar tembakan gencar mortir, tapi bendera Ukraina masih berkibar di dua terminal, yang menandaskan pasukan pemerintah masih bertahan di sana.

Bandar udara itu menjadi salah satu titik panas pada beberapa pekan belakangan, meskipun kesepakatan gencatan senjata ditandatangani kedua pihak pada bulan lalu.

Artikel ini ditulis oleh: