Andre mengakui, untuk menuntaskan pembangunan infrastruktur air di daerah itu membutuhkan banyak dukungan terutama biaya yang relatif besar.
Ia mencontohkan seperti untuk pembangunan satu embung kecil saja membutuhkan biaya sekitar Rp1,2 miliar. “Jadi kita masih butuh banyak dukungan terkait pembiayaan untuk mengatasi persoalan air ini,” katanya.
Andre menambahkan, selain embung, daerah setempat juga membutuhkan pembanguan sumber air yang ditampung dalam skala besar melalui bendungan.
Pembangunan bendungan, lanjutnya, merupakan kewenangan pemerintah pusat, dan hingga saat ini sudah dialokasikan sebanyak tujuh bendungan untuk NTT.
Salah satu bendungan yang sudah tuntas dibangun yakni Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, sedangkan yang sementara dibangun maupun hampir tuntas yakni Bendungan Napunggete di Kabupaten Sikka dan Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu.
“Memang alokasi bendungan untuk kita masih terbatas karena untuk mengatasi kebutuhan air kita butuh sekitar 70 bendungan,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid