Jakarta, Aktual.co — Seiring ketidakstabilan mata uang rupiah terhadap USD yang bisa menyebabkan krisis ekonomi, maka bisa dimungkinkan fenomena mahasiswa menggalang aksi perlawanan seperti era 98 baka terwujud.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J Mahesa kepada Aktual.co, Rabu (18/3).
“Apa yang kita lakukan dulu di 98 ini kan bicara tentang persoalan kesejahteraan dan keadilan, yang hari ini tidak diayomi dengan baik, hukum amburadul, ekonomi sangat tidak jelas, kepentingan nasional juga tidak jelas orientasinya kemana anak bangsa ini dibawa,” jelasnya
Desmond menambahkan orang-orang yang kritis dianggap gagal menjalankan demokrasi prosedural. Ia berharap kedepannya tidak akan terjadi lagi.
“Semua orang terjebak pada tim sukses akhirnya secara moral orang kritis ini dianggap sebagai bagian yang gagal. Tentunya demokrasi prosesural saat ini adalah bentuk pencitraan politik. Kedepaan tidak akan terjadi lagi,” tutupnya.
Seperti diketahui, Gerakan sosial dan perlawanan terhadap rezim pemerintahan dimungkinkan akan muncul dalam waktu dekat. Hal itu disampaikan Ubedillah Badrun pengamat politik UNJ kepada Aktual.co, Selasa (17/3).
Hal itu ditandai adanya krisis ekonomi sudah berada di depan mata, hingga pekan ini rupiah masih bertengger di angka Rp 13 ribu per USD. Selain itu kenaikkan bahan pokok terus terjadi.
Tak hanya itu, krisis kepercayaan kepada Presiden Jokowi terhadap pemberantasan korupsi terus disuarakan pihak pegiat anti korupsi.
Sementara beberapa kampus negeri juga sudah melakukan aksi untuk mengkritisi kebijakan Jokowi. Kemarin, mahasiswa kampus negeri yakni Unibraw sudah melakukan aksi untuk melawan kebijakan rezim.
Artikel ini ditulis oleh:














