Jakarta, Aktual.com — Ratusan miliarder dunia kini tengah berduka, mereka harus kehilangan ribuan triliun akibat dampak gejolak pasar finansial global yang terjadi saat ini. Anjloknya harga minyak dunia, devaluasi yuan, hingga buruknya data manufaktur Amerika Serikat (AS) menjadi pemicu ambruknya bursa global.
Pekan ini saja, tercatat 400 miliarder terkaya di jajaran Bloomberg Billionaires Index yang kehilangan pundi-pundi kekayaannya hingga mencapai 182 miliar dollar AS atau sekitar Rp 2.548 triliun (kurs Rp 14.000 per dollar AS).
Melansir laman Bloomberg, Selasa (25/8), investor tersohor Warren Buffett telah kehilangan miliaran dolar AS lantaran saham perusahaannya, Bekshire Hathaway Inc, anjlok lebih dari lima persen. Tercatat, kekayaan Buffett tergerus 3,6 miliar dollar AS menjadi 63,4 miliar dollar AS.
Pun yang terjadi dengan kekayaan CEO Glencore Plc, Ivan Glasenberg, yang menyusut 237 juta dolar AS dalam sepekan. Sahamnya anjlok lebih dari delapan persen di bursa London dalam tujuh hari terakhir. Hal tersebut dipicu pengumuman laba Glencore yang turun 56 persen di semester pertama.
Tak hanya harta Warren Buffett dan Ivan Glasenberg yang kandas, anjloknya harga minyak mentah ke bawah level 38 dollar AS per barrel juga turut memangkas aset miliarder energi hingga mencapai 15,2 miliar dollar AS hanya dalam waktu sepekan. Harta miliarder energi terkaya sejagat, Harold Hamm tercatat telah menyusut 895 juta dollar AS atau 9 persen.
“Sepekan terakhir memang sangat buruk. Hanya saja jika melihat jauh ke belakang, pekan ini bukanlah musibah besar,” ujar Direktur Aspiriant John Collins, seperti dilansir Bloomberg, Selasa, (25/8).
Miliarder Tiongkok pun juga mengalami hal serupa. Aksi panik jual di bursa negeri Tirai Bambu itu telah menyusutkan harta 26 miliarder Cina hingga 18,8 miliar dolar AS.
Penurunan harta terbanyak dialami oleh pendiri Dalian Wanda Commercial Properties, Wang Jianlin. Ia kehilangan harta hingga 3,5 miliar dolar AS.
Berdasarkan penghitungan akhir tahun lalu (year to date), harta 400 miliarder terkaya justru minus 74 miliar dollar AS menjadi 3,98 triliun dollar AS. Harta miliarder paling kaya, Bill Gates saja tercatat lenyap 4,9 persen atau 4,2 miliar dollar AS.
Di peringkat 10 besar miliarder, harta Carlos Slim yang tergerus paling dalam. Ketimbang akhir Desember 2014, harta bos telekomunikasi asal Meksiko ini susut 19,1 persen atau 13,9 miliar dollar AS menjadi 58,7 miliar dollar AS. Disusul aset Buffet yang terbakar hingga 14,1 persen atau 10,4 miliar dollar AS pada periode sama.
Kendati pasar finansial ambruk, dari 400 miliarder tersebut masih ada sejumlah orang yang tetap menambah hartanya. Miliarder Dilip Shanghvi, pendiri Sun Pharmaceuticals, tercatat mengalami penambahan kekayaan sebesar 467 juta dollar AS menjadi 18,9 miliar dollar AS.
Artikel ini ditulis oleh: