Jakarta, Aktual.com — Pelambatan ekonomi di Rusia berimbas pada pemangkasan 5 persen anggaran pertanahan tahun ini. Demikian dikatakan Wakil Menteri Pertahanan Rusia Tatiana Shevtsova seperti dikutip dari kantor berita RIA, Senin (7/3).
Dana yang dibelanjakan untuk pertahanan telah bertumbuh seiring dengan keinginan Presiden Vladimir Putin mengembalikan kedigdayaan militer Rusia. Meski demikian, keputusan mengurangi anggaran militer menunjukkan bahwa angkatan bersenjata pun tidak kebal akan perlambatan ekonomi negeri itu, yang sangat terpukul oleh rontoknya harga minyak dan sanksi dari negara-negara Barat.
Pengurangan 5 persen ini, jika mendapat persetujuan dari Putin, bakal menjadi pemangkasan terbesar di bidang pertahanan sejak ia naik sebagai orang nomor satu di Rusia pada tahun 2000.
Di tahun 2011, ketika menjabat sebagai perdana menteri, ia mengumumkan rencana revitalisasi militer Rusia dan meremajakan peralatan tempur dengan menghabiskan dana 23 triliun rouble di tahun 2020. Intervensi militer Rusia di Ukraina dan Suriah telah membuat militer menjadi prioritas tertinggi Pemerintahan Kremlin.
Keputusan memotong dana militer merupakan cerminan keberhasilan Kementerian Keuangan, yang menyebutkan bahwa Rusia tidak sanggup lagi membayar miliaran dolar program peremajaan kekuatan bersenjata dan mendesak agar semua kementerian dipangkas pengeluarannya sebanyak 10 persen.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara