Brussels, Aktual.co —Seperti halnya pelaku teror Paris, ketiga tersangka yang menjadi target penyerbuan di Verviers, Belgia itu terlihat berpakaian hitam-hitam. Mereka membawa tas ransel besar di luar bekas toko roti, kata sumber intelijen. Tempat itu diduga menjadi sarang mereka.
Polisi menemukan empat Kalashnikov, material pembuat bom dan seragam polisi, kata sumber itu. Ketakutan akan teror meningkat di Eropa Barat setelah beberapa ancaman serangan dari ISIS dan Al-Qaeda Yaman, yang juga mengaku bertanggung jawab atas pertumpahan darah di Paris.
Setelah serangan Belgia, ketakutan itu menyebar lagi ke negara-negara tetangganya. Pejabat intelijen juga tentang kemungkinan mobilisasi teroris yang tinggal di antara penduduk. Pria yang mengaku sebagai ISIS dan berbicara bahasa Perancis berjanji akan adanya serangan baru di Perancis, Belgia, Jerman dan Swiss, dalam sebuah video online yang ditemukan pada Kamis (15/1), dikutip dari CNN.
ISIS mengatakan akan menyerang negara-negara Eropa yang berpartisipasi dalam serangan udara terhadap mereka di Suriah dan Irak. Lebih dari 3.000 orang di seluruh Eropa bepergian dan berperang di Suriah dalam beberapa tahun terakhir. Pihak berwenang khawatir mereka bisa kembali dan melakukan serangan di negara asalnya.
Intelijen Inggris juga memperingatkan kelompok militan lain di Suriah yang merencanakan ”serangan massal terhadap Barat” tampaknya mengacu pada kelompok Khorasan. Potensi dari serangan baru bisa melibatkan hingga 20 sel tidur diantara 120 hingga 180 orang yang siap untuk menyerang di Perancis, Jerman, Belgia dan Belanda, kata sumber intelijen, yang tak ingin disebutkan namanya.
Badan-badan intelijen Uni Eropa dan Timur Tengah mengidentifikasi “ancaman” ke Belgia, mungkin juga ke Belanda, kata sumber itu. Sejak penembakan Paris, peneliti di seluruh Eropa mempercepat pekerjaan mereka. Polisi Prancis membuat 12 penangkapan baru pada Jumat pekan lalu setelah penembakan di majalah satire Charlie Hebdo dan toko swalayan Yahudi di Paris.
Pihak berwenang Belgia saat ini sedang melakukan operasi tambahan di kota-kota lain, kata seorang pejabat kontraterorisme Belgia. Di negara tetangganya, Jerman, detektif polisi menangkap seorang Jerman-Tunisia pada Kamis (15/1), yang menurut jaksa federal telah bekerja sebagai tenaga medis di Suriah untuk ISIS dari Mei hingga Agustus tahun lalu. Mereka juga percaya dia merekrut orang lain untuk menjadi teroris. Namun tidak ditemukan bukti ia akan melakukan serangan di Jerman.
Kronologis Penembakan Teroris di Belgia

Masuk
Selamat Datang! Masuk ke akun Anda
Lupa kata sandi Anda? mendapatkan bantuan
Disclaimer
Pemulihan password
Memulihkan kata sandi anda
Sebuah kata sandi akan dikirimkan ke email Anda.















