Malang, Aktual.com – Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna mengatakan, Mayor Ivy sudah mempunyai 3000 jam terbang dan 700 jam terbang menggunakan Super Tucano, pesawat yang dibeli dari Brazil tersebut, bahkan Ivy sangat menguasai Super Tucano karena termasuk salah satu pilot yang pernah sekolah di Embraer Defense System, markas yang memproduksi pesawat itu di Brazil.

“Sampai saat ini penyebab jatuhnya pesawat belum bisa dijelaskan. Kami masih menunggu video recorder dari dalam pesawat untuk mengetahui penyebabnya. Badan pesawat sekarang masih dalam proses evakuasi,” kata KSAU, Rabu (10/2) petang.

Pesawat tempur Super Tucano yang bermarkas di Lanud Abd Saleh Malang, Rabu (10/2) jatuh menimpa rumah warga di kawasan padat penduduk di Jalan LA Sucipto gang XII Malang. Jatuhnya pesawat tersebut mengakibatkan empat orang meninggal, yakni pilot Mayor Ivi, co pilot Serma Syaiful, Ermawati Ningtyas, dan Nurcholis.

Dari 12 pesawat Super Tucano yang dibeli pada 2012 dan sekarang hanya tinggal 11 unit di Indonesia. KSAU menyatakan, ada empat pesawat serupa yang akan didatangkan dari Brazil pada akhir Februari ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara