Presiden KSPI Said Iqbal

Jakarta, Aktual.com – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja (KSPI) Said Iqbal mengatakan KSPI akan mendeklarasikan dukungan kepada Ketua Umum DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto untuk mencalonkan diri di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 pada peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei 2018.

“Di Hari Buruh Internasional, seluruh dunia akan menyaksikan semua buruh Indonesia akan mendeklarasikan Bapak Prabowo Subianto sebagai calon yang diusung pada Pemilihan Presiden 2019,” katanya dalam Seminar Kebangsaan “Akhiri Kerakusan Korporasi Menuju Negara Sejahtera” yang diadakan oleh KSPI di Gedung Joang 45, Jakarta, Minggu (29/4).

Pihak KSPI menginginkan presiden di periode mendatang untuk memenuhi sejumlah tuntutan antara lain pengupahan yang layak, penghapusan outsourcing dan memulangkan tenaga kerja asing asal China.

Pujian Prabowo Sementara itu, Prabowo memuji dukungan dari pihak buruh tersebut untuk mencalonkan dirinya di pemilihan presiden yang akan datang.

“Kalian telah memutuskan memberi kepercayaan kepada saya untuk maju sebagai calon presiden Republik Indonesia di 2019 yang akan datang. Bagi saya, mendapat kepercayaan dari golongan buruh adalah suatu kehormatan yang sangat besar. Ini adalah dukungan yang sangat penting. Ini adalah suatu kekuatan bagi perjuangan hidup saya,” ujarnya.

Prabowo mengatakan siapa pun yang memimpin negara Indonesia di masa akan datang memiliki tugas untuk melindungi segenap rakyat Indonesia.

“Rakyat Indonesia harus aman tidak boleh khawatir akan masa depan, tidak khawatir tentang pekerjaan, dan memiliki hidup yang layak,” tuturnya.

Menurut dia, negara Indonesia yang dicita-citakan para pendiri Indonesia adalah negara kesejahteraan bukan negara konglomerasi. Dengan demikian, seluruh warga Indonesia harus memiliki kehidupan yang layak dan sejahtera, yang bukan hanya dinikmati oleh golongan tertentu atau segelintir orang.

“Saya akan berjuang untuk kepentingan rakyat dan bangsa Indonesia,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Teuku Wildan