Ribuan buruh melakukan long march menuju Istana Merdeka ketika melakukan aksi unjuk rasa melintasi Kawasan Medan Merdeka, Jakarta, Selasa (1/9/2015). Aksi buruh dari berbagai elemen itu menuntut pemerintah mengeluarkan regulasi untuk melindungi buruh , perbaikan kesehatan serta jaminan Hari Tua.

Jakarta, Aktual.com – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, membantah keras jika aksi demo ribuan buruh hari ini bertujuan untuk menggoyang Pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Hal itu disampaikan Said saat bertemu Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (1/9).

“Tidak ada isu kami akan menjatuhkan atau menggoyang pemerintahan. Kami minta Pak Luhut memberi tahu aparat keamanan, untuk mengurangi ucapan menindak tegas. Itu menyeramkan,” kata dia, di kantor Kemenko Polhukam, Selasa (1/9).

Said menilai, pernyataan bernada mengancam akan menindak tegas pendemo terlalu berlebihan.

Ia mengatakan, para buruh telah membuktikan bahwa aksi unjuk rasa tidak seseram yang dibayangkan para penegak hukum.

“Kami akan mengakhiri aksi ini. Kalau ada solusi yang baik bagi kami, tidak ada alasan lagi untuk terus bertahan (berunjuk rasa),” ungkapnya.

Namun Said meminta hasil pertemuan dengan Menko Polhukam tidak selesai di meja saja.

Selain diterima Menko Polhukam, perwakilan buruh juga dihadiri oleh Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri, dan pimpinan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Artikel ini ditulis oleh: