Jakarta, Aktual.com — Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan keruntuhan dua raksasa elektronik Jepang, Toshiba dan Panasonic, yang menutup pabriknya di tanah air merupakan sinyal negatif bagi perekonomian Indonesia.

“Kejadian ini bisa berdampak bagi investasi Indonesia. Akan memengaruhi kepercayaan investor terhadap Indonesia,” kata Iqbal dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (2/2).

Iqbal mengatakan investasi sangat dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap kondisi perekonomian negara. Investor akan melakukan berbagai kajian mengenai kondisi perekonomian Indonesia.

“Dengan keruntuhan dua raksasa elektronik Jepang itu, investor akan memilih menunggu dan melihat. Investasi yang dijanjikan bisa saja ditahan,” tuturnya.

Menurut Iqbal, Toshiba di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia setelah di Jepang. Penutupan salah satu pabriknya pasti akan menjadi perhatian dunia investasi.

Begitu pula dengan Panasonic. Dalam 10 tahun terakhir, perusahaan tersebut telah menutup beberapa pabriknya di Indonesia dari 13 menjadi hanya tiga pabrik.

“Penutupan pabrik itu tentu saja akan berdampak pada pemutusan hubungan kerja 2.500 karyawan. Saat ini KSPI dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia sedang mendampingi mereka untuk proses negosiasi pesangon dan pelimpahan karyawan,” katanya.

Iqbal mengatakan pemerintah harus melakukan evaluasi terhadap paket-paket kebijakan ekonomi yang sudah dikeluarkan. Menurut dia, keruntuhan dua perusahaan Jepang itu disebabkan penerapan kebijakan yang terlalu kaku atau sumber daya manusia pelaksana kebijakan yang tidak memadai.

“Jangan sampai kebijakan ekonomi yang sudah diluncurkan hingga berjilid-jilid itu hanya sekadar retorika saja,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan