Kritikan pedas atas gelaran resepsi pernikahan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dan Muhammad Bobby Afif Nasution. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo kembali menekankan pentingnya upaya pemerintah menurunkan rasio gini untuk mengurangi tingkat kesenjangan ekonomi yang sejalan dengan tren perbaikan pertumbuhan ekonomi dalam KTT Asean Summit ke-31 di Filipina.

“Presiden Joko Widodo terus memperjuangkan isu kesenjangan dalam diplomasi international dan melihat bahwa kesenjangan ekonomi terjadi bukan hanya di negara berkembang,” kata Ketua APEC Business Advisory Council (ABAC) Anindya Bakrie, dalam keterangan pers yamg diterima media, di Jakarta, Rabu (15/11).

Terkait dengan rasio gini atau ketimpangan di Indonesia, sejauh ini hingga akhir Maret 2017 tingkat koefisien gini di Indonesia hanya menurun tipis di 0,93 dari enam bulan sebelumnya.

Selama ini, kata dia, baik negara anggota Asean maupun APEC tengah mengalami pertumbuhan perdagangan dan investasi yang pesat, namun isu mengenai kesenjangan ekonomi masih terus menghantui. Untuk itu, semua aspek kegiatan ekonomi harus menyoroti penanggulan kesenjangan.

“Dibutuhkan suatu ekuilibrium yang bisa menyelaraskan antara growth and equity, sehingga tercipta ekonomi berkeadilan. Pemerintah Indonesia harus merampungkan berbagai inclusive growth program. Bebetapa memang sudah terjadi,” papar Anindya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid