Hamberg, Aktual.com – Gerakan aksi besar-besaran yang dimobilisasi oleh pergerakan anti kapital, terjadi di kota Hamburg dalam rangka menolak Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20.
Fox News melansir setidaknya akibat terjadinya chaos berupa pembakaran hingga saling pukul antara demostran dengan aparat keamanan, didapati 160 anggota kepolisian mengalami luka-luka. Sementara ratusan demonstrasi telah ditangkap untuk dimintai keterangan.
“Kami tinggal di negara demokrasi, dan zona merah bukanlah demokrasi,” kata Karl S, mahasiwa yang turut serta dalam aksi unjuk rasa, merujuk pada lokasi pertemuan pemimpin negara G20.
“Kami memang tidak dapat menghentikan acara ini sepenuhnya. Tapi jika kami dapat menghalangi mereka memperoleh makanan sekalipun, itu adalah sebuah pencapaian,” ujar Karl.
Sedangkan Christian, demonstran lain menyatakan,” Sangat tidak adil jika segelintir negara menentukan masa depan seluruh manusia di bumi.”
Diketahui aksi kekerasan itu meletup sejak Kamis malam hingga berlanjut Jumat pagi waktu setempat. Beberapa demonstran nekat membakar mobil, memecahkan kaca jendela, bahkan meluncurkan suar ke arah helikopter kepolisian dan mengempesi ban mobil delegasi Kanada.
Saat ini terdapat 20 ribu personel kepolisian yang bertugas mengawal jalannya KTT G20. Mereka didukung oleh sejumlah helikopter, meriam air dan drone pengintai.
Jumlah itu dikhawatirkan kurang mengingat aksi protes terus berlanjut. Kepolisian Hamburg pun meminta bantuan personel tambahan dari seantero Jerman bahkan dari Austria, negara tetangganya, untuk mengamankan jalannya KTT G20.
Dadangsah Dapunta
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan