Jakarta, Aktual.com — Anggota Komisi I DPR RI Ahmad Zainuddin mengatakan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam di Jakarta, 6-7 Maret 2016, merupakan momentum bagi Presiden Joko Widodo untuk membuktikan janji mendukung kemerdekaan Palestina.
“Sesuai janji saat kampanye, KTT Luar Biasa OKI ini menjadi momentum Presiden Jokowi untuk membawa Indonesia menjadi yang terdepan soal Palestina, mendorong OKI lebih bertaji memerdekakan Palestina,” ujar Zainuddin, di Jakarta, Sabtu (5/3)
Menurut dia, bukan hanya dukungan penuh, Indonesia juga harus komprehensif dalam memberikan dukungan terhadap Palestina.
Dukungan komprehensif yang dimaksud Zainuddin adalah dukungan total dalam politik dan diplomatik untuk memerdekakan Palestina, seperti inisiasi roadmap menuju Palestina merdeka.
Selama ini, katanya, dukungan yang diberikan kepada Palestina lebih besar pada aspek kemanusiaan.
Karena itu, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan, enam isu yang akan dibahas dalam KTT Luar Biasa OKI harus dalam kerangka strategis menuju Palestina merdeka dengan batas-batas kedaulatan sebelum dijajah Israel.
Dunia Islam yang terwakilkan dalam OKI, lanjut dia, harus tegas mendorong kemerdekaan Palestina yang hakiki, yaitu mendesak Israel keluar dari tanah-tanah Palestina yang dicaploknya sejak tahun 1948 dan bahkan mendesak dunia internasional memberikan sanksi terhadap Israel atas kejahatan kemanusiaan.
“Hanya Palestina yang belum merdeka pasca KAA tahun 1959. Padahal Palestina termasuk yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia. Palestina menanti OKI yang berani. Semoga KTT ini bukan sekadar seremoni,” ujarnya lagi.
Zainuddin menambahkan, Indonesia harus menunjukkan keberanian dan kepeloporannya soal Palestina di OKI, sebagaimana Presiden RI pertama Soekarno berjuang untuk kemerdekaan negara-negara terjajah.
“Bagaimana konsep Indonesia tentang Palestina merdeka. Seharusnya bukan sebatas lepas dari Israel, atau Israel tidak lagi meneror warga Palestina. Tapi Israel harus keluar dari tanah Palestina seluruhnya,” kata dia lagi.
Kalau sebatas mendukung Palestina merdeka tanpa konsep, hari ini saja Palestina tinggal Gaza dan Tepi Barat. Apakah maksudnya Palestina yang merdeka itu kedaulatannya hanya di Gaza dan Tepi Barat, kata anggota DPR asal daerah pemilihan DKI Jakarta itu mempertanyakannya pula.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka