Elias Wonda menuturkan, IPM menurut wilayah adat di Papua terus mengalami peningkatan. Misalnya wilayah adat Ha Anim di mana Kabupaten Merauke pada angka 70.89 kemudian Kabupaten Mimika diangka 67,75, Kabupaten Boven Digoel pada angka 59,02, Kabupaten Mappi diangka 66,11 dan Kabupaten Asmat bertahan di angka 46.62.
Sementara untuk IPM wilayah adat Manta antara lain Kabupaten Jayapura pada angka 78.05, Kabupaten Sarmi pada angka 70.04, Kabupaten Keerom pada angka 63,43, Kabupaten Mamberamo Raya pada angka 60.99 dan Kota Jayapura berada pada angka 48.29.
Sedangkan IPM pada wilayah adat Saereri yaitu Kabupaten Yapen pada angka 70,85, Kabupaten Biak Numfor pada angka 65,35, Kabupaten Waropen pada angka 62,35 dan Kabupaten Supiori pada angka 60.09.
Selanjutnya IPM wilayah adat La Pago yakni Kabupaten Jayawijaya diangka 54.18, Kabupaten Puncak Jaya pada angka 46,63, Kabupaten Yahukimo pada angka 46,38, Kabupaten Pegunungan Bintang pada angka 44,87, Kabupaten Tolikara pada angka 44,32, Kabupaten Nduga diangka 44,18, Kabupaten Lany Jaya pada angka 43,55, Kabupaten Mamberamo Tengah pada angka 40, 91, Kabupaten Yalimo pada angka 39, 41 dan Kabupaten Puncak diangka 25,47.
Untuk wilayah adat Me Pago dimana IPM Kabupaten Nabire pada angka 66,49, Kabupaten Paniai diangka 54,2, Kabupaten Dogiyai pada angka 52,78, Kabupaten Intan Jaya pada angka 48,28 dan Kabupaten Deiyai pada angka 44.35.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan
Andy Abdul Hamid