Elias menambahkan, peningkatan IPM itu meningkat seiring dengan peningkatan infrastruktur pendidikan, peningkatan partisipasi sekolah dan akreditasi satuan pendidikan. “Di bidang infrastruktur pendidikan tercatat beberapa kemajuan berarti,” imbuhnya.

Elias menuturkan, dilihat dari partisipasi anak usia 3-6 tahun pada PAUD terus mengalami peningkatan. Hal ini didorong dengan adanya program satu desa/kampung satu PAUD sehingga mendorong siswa memasuki PAUD.

Bahkan hingga tahun 2016 ini, Provinsi Papua mengalami penurunan angka putus sekolah. Hal ini dikarenakan banyaknya program kegiatan seperti pemberian bantuan kepada siswa sehingga dapat menekan angka putus sekolah.

Selain itu, Angka Partisipasi Kasar (APK) SD menunjukan perkembangan yang bagus tapi berbeda dengan APK SMP/MTs yang turun. Hal ini disebabkan update data dari kabupaten yang kurang lancar.

Sementara Angka Partisipasi Murni (APM) merupakan salah satu indikator utama dalam RPJMD Provinsi Papua yang menunjukan perkembangan dimana salah satu daya ungkitnya dengan Pergub No 32 tahun 2014 tentang Petunjut Pelaksanaan dan Penggunaan Dana Otonomi Khusus Bagi Kabupaten/Kota di Provinsi Papua.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Andy Abdul Hamid