Jamaah calon haji menaiki tangga pesawat Garuda Indonesia saat pemberangkatan kloter pertama Embarkasi Jakarta Pondok Gede, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (9/8). Sebanyak 4.459 calon haji dari 11 kloter sembilan embarkasi, Medan, Batam, Padang, Jakarta, Bekasi, Solo, Surabaya, Lombok dan Makassar diberangkatkan ke Arab Saudi. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/ama/16

Jakarta, Aktual.com – Garuda Indonesia, mengaku mengalami kerugian sebesar USD99,1 juta, dalam Kuartal I 2017 atau anjlok 11.969 persen dari periode yang sama pada 2016. Kerugian tersebut akibat beberapa faktor yang mendera perusahaan penerbangan milik negara tersebut.

Dikatakan Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala Nugraha Mansury, kerugian tersebut diantaranya, biaya operasi yang naik 21,3 persen, terutama bahan bakar yang melonjak 54 persen dari USD189,8 juta pada Kuartal I 2016 menjadi USD292,3 juta dalam periode sama 2017.

“Penyebab net loss (rugi bersih) USD99,1 juta, karena dalam satu tahun kemarin (2016), ada peningkatan pengeluaran untuk bahan bakar,” katanya dalam paparan kinerja keuangan Kuartal I 2017 di Jakarta, ditulis Minggu (30/4).

Nugraha melanjutkan, penyebab kerugian Garuda Indonesia adalah biaya lainnya juga menyumbang kurang baiknya kinerja Kuartal I 2017 tersebut, diantaranya pengeluaran pelayanan di pesawat (inflight service), sistem reservasi, peningkatan jumlah penumpang dan lain-lain sebesar 16,3 persen dari USD403,4 juta Kuartal I 2016 menjadi 469,1 persen pada Kuartal I 2017.

Adapun, pengeluaran yang disumbang dari rental pesawat, yaitu 4,2 persen dari USD246,9 juta pada Kuartal I 2016 menjadi USD257,4 juta pada Kuartal I 2017.

“Tapi yang paling berpengaruh itu karena bahan bakar komposisinya 20 sampai 25 persen dari total konsumsi,” katanya.

Total pengeluaran pada Kuartal I 2017, yaitu USD1,02 miliar atau meningkat 21,3 persen dari periode sama tahun lalu, yaitu USD840,1 juta.

“Tren industri penerbangan dunia yang cenderung menurun selama lima tahun terakhir ini serta daya beli masyarakat yang cenderung melemah di awal tahun ini, berdampak langsung pada kinerja keuangan perusahaan yang terus tertekan,” katanya.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: