Warga menyerbu kendaraan militer saat terjadi percobaan kudeta di Ankara, Turki, Sabtu (16/7). ANTARA FOTO/REUTERS/Tumay Berkin/djo/16

Jakarta, Aktual.com – Ribuan pemrotes berkumpul pada Sabtu (16/7) di Istanbul, Ankara dan Izmir di Turki untuk memprotes upaya kudeta yang menewaskan sedikitnya 194 orang dan mengakibatkan kekacauan di kota besar negeri tersebut. Pemrotes, sambil mengibarkan bendera, berkumpul di Bundaran Taksim di Istanbul pada Sabtu (16/7) malam, dan kelompok itu juga berpawai ke arah Istiklal Avenue di Istanul Tengah.

Ribuan orang berkumpul di Bundaran Kizilay di bagian tengah Ibu Kota Turki, Ankara, pada Sabtu malam untuk memprotes upaya kudeta tersebut, dan meneriakkan slogan anti-kudeta.

Perdana Menteri Turki Binali Yildirim dijadwalkan berpidato kepada massa tapi belakangan ditunda, demikian laporan Xinhua yang dipantau di Jakarta, Ahad (17/7) malam. Bundaran itu juga ditutup buat lalu-lintas. Pemrotes mengatakan mereka akan tetap berada di bundaran tersebut sampai para pejabat meminta mereka pulang ke rumah mereka.

Di Provinsi Izmir di Aegea, pemrotes berkumpul di Bundaran Kunak di bagian tengah kota itu dan meneriakkan slogan anti-kudeta. Setelah upaya kudeta di negeri tersebut pada 15 Juli, para pejabat Turki menyeru rakyat agar terus memprotes upaya kudeta di berbagai bundaran.

Menteri Pertahanan Fikri Isik mengatakan terlalu dini untuk mengatakan bahaya kudeta telah sepenuhnya berakhir, dan ia mengingatkan agar para pejabat Turki berhati-hati.

Beberapa ratus orang Belanda Turki juga berkumpul pada Sabtu di pusat kota Rotterdam untuk berdemonstrasi menentang upaya kudeta militer di Turki.

Para peserta berjalan dari Bundaran Wilhelmina dalam proses di Jembatan Erasmus; mereka mengibatkan benderta Turki dan meneriakkan slogan yang menentang upaya kudeta militer –yang meletus pada Jumat malam di Turki. Mereka juga menyerukan persatuan rakyat Turki.

Menteri Luar Negeri Belanda Bert Koenders mengakhiri kunjungannya ke Brazil dan kembali ke Belanda setelah diberitahu mengenai kejadian di Turki, kata satu pernyataan Kementerian Luar Negeri Belanda.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka