Suasana toko kue kering di Mayestik, Kebayoran Lama, Jakarta, Jum'at (10/7/2015). Menjelang Lebaran keuntungan sejumlah pedagang kue kering kini terus mengalami peningkatan seiring dengan tingginya permintaan kue kering tersebut.

Nunukan, Aktual.com – Pada H-8 jelang lebaran Idul Fitri 1436 Hijriyah/2015 Masehi, masyarakat mulai ramai-ramai membelikan keperluan untuk hari raya. Salah satunya adalah kue kering yang banyak diburu pembeli.

Tak terkecuali masyarakat di perbatasan RI-Malaysia mulai ramai-ramai membeli kue kering.

Marni, pedagang kue kering di Pasar Yamaker Kabupaten Nunukan, mengaku dirinya mulai menjual kue kering khusus lebaran Idul Fitri sejak tiga hari yang lalu.

Ia mengatakan, sejak mulai menjual kue buatan sendiri itu mampu meraup omzet Rp500.000 hingga Rp1 juta setiap hari meskipun banyak juga pedagang kue kering lainnya.

Jenis kue lebaran yang dijual Marni yakni kue kanji, kue kacang, kue coklat, berbagai jenis kerupuk dengan harga Rp50.000-Rp60.000 per toples.

Marni menyatakan, setiap tahun menjelang lebaran dirinya menjual kue kering dengan keuntungan yang cukup besar.

“Saya jual kue kering lebaran seperti ini setiap tahun. Kue yang saya jual ini buatan sendiri,” ujar dia di Nunukan, Jumat (10/7).

Pedagang kue kering lainnya bernama Wati mengatakan, hingga H-8 hari raya Idul Fitri 1436 Hijriyah pembeli masih agak sepi dibandingkan lebaran yang sama sebelumnya.

Wati yang juga menjual pakaian di Pasar Yamaker ini mengatakan kebanyakan pembei kue kering ini dari kalangan pegawai kantoran dan pekerja di perusahaan kelapa sawit dan pertambangan.

Memasuki H-8 lebaran Idul Fitri tahun ini, pembeli kue kering masih sepi mungkin menunggu pembayaran tunjangan hari raya (THR) bagi pekerja dan gaji ke-13 bagi pegawai negeri.

“Memang pembeli (kue kering) masih sepi sampai sekarang mungkin masih menunggu habis pembayaran THR atau gaji ke-13. Padahal tahun sebelumnya dua minggu sebelum lebaran pembei sudah banyak,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: