Jakarta, Aktual.com — Ketua Umum KNPI Muhammad Rifai Darus menyebutkan jika di Papua tak ada kebencian antar umat beragama.

Hal ini dikatakan saat berkumpul bersama tokoh lintas agama dan pemuda di rumah dinas KaBIN Sutiyoso, untuk saling bertukar pandangan terkait insiden di Tolikara, Papua.

“Usia saya 39 tahun ‘I am Papua and I am moslem’,” kata Darus, kamis (23/7).

Darus menyebutkan, ada dua catatan penting yang dapat menjadi pelajaran dari insiden Tolikara, yaitu perlunya pendekatan antar tokoh agama dengan bupati setempat untuk menetralisir keadaan dan pihak kepolisian seharusnya bisa mengidentifikasi dini sebelum konflik terjadi.

Putri, wakil dari pemuda pemudi Katolik, mengaku sedih dengan peristiwa di Tolikara, dan mengecam segala bentuk kekerasan yang terjadi.

“Yang sudah terjadi jangan diperbesar, tapi dinormalisir. Percayakan penyelesaian masalah ini pada mereka yang mampu, mari kita jaga keindahan di muka bumi,” kata Putri.

Sementara, Wakil Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin meminta MUI dan ormas Islam tetap menjaga kerukunan. Diharapkan, upaya penguatan kerukunan antar umat beragama di semua daerah lebih diintensifkan dan kasusnya diusut tuntas.

“Peristiwa di Tolikara harus diusut secara tuntas, para pelaku yang ada dibelakangnya, aktor intelektual juga harus segera ditangani,” ucap Ma’ruf.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Gomar Gultom menyerahkan penyelesaian kasus di Tolikara kepada pemerintah dan aparat hukum, sekaligus mengecam segala bentuk kekerasan.

“Semua yang terlibat, termasuk otaknya dapat dibawa ke hukum, dan meminta umat agama lainnya tidak terpovokasi insiden yang mencederai pertahanan dan kerukunan antar umat beragama,” ujarnya.

Acara ini dihadiri juga oleh Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Arief Harsono, Sekjen PBNU Mashudi Suhud, Ketua Parisada Hindu Dharma Pusat (PHDP) yang diwakili oleh Yanto Jaya, dan tokoh Walubi Hartati Moerdaya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang