Jakarta, Aktual.co — Direktur Eksekutif Global Future Institute (GFI) Hendrajit, menyebut kedatangan Presiden Jokowi ke Tiongkok yang hanya disambut oleh Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Liu Zhen Min, merupakan hal yang diluar kelaziman.
Menurutnya, jika kunjungan Jokowi ke Tiongkok dalam rangka kunjungan kerja, maka disambut oleh perdana menteri, dan untuk kunjungan kenegaraan biasanya disambut oleh presiden.
“Ini diluar kelaziman, saya ngga bilang aneh. Kalau hanya (disambut) wamenlu emang tanda tanya besar, apa yang terjadi sebenernya?” kata Hendrajit, Jumat (27/3).
Padahal, selama ini digembar-gemborkan ada kecenderungan merapat ke Tiongkok. Untuk itu, menjadi suatu keanehan kunjungan ini nilainya menjadi tak strategis.
“Saya lihat desain besarnya kayaknya pihak Beijing mulai mempertanyakan kredibilitas Jokowi dengan China ini seperti apa. Kalau kita liat beberapa kasus sebelumnya soal Sonangol, China Internasional fund, terkait pembiayaan,” ujar dia.
Hendrajit menambahkan, semua hal itu tak mengarah ke hubungan kerangka kerjasama Jakarta-Beijing (government to government) tapi hubungan antar mafia kedua belah pihak antara Indonesia dengan yang sebetulnya justru berpusat di luar Tiongkok daratan, yaitu Tiongkok Indonesia yang berbasis di Hongkong, Taiwan, atau kebanyakan Tiongkok Selatan (leluhur Tiongkok seperti yang ada di Indonesia).
“China ini kan punya ‘directling’ juga ke Amerika. Sebetulnya Beijing melihat Jokowi sebagai ‘melting pot’ dari persatuan kepentingan Washington dengan ‘overseas China’,” tambahnya.
Hal ini sebetulnya tak mengarah ke hubungan strategis yang sebenernya, sehingga bisa menjadi kekuatan penyeimbang melawan Amerika. Diduga, kedatangan Jokowi yang hanya disambut pejabat wamenlu merupakan ekspresi keraguan secara seremonial.
Kedatangan Jokowi ini dalam rangka menghadiri Boao Forum for Asia 2015 pada Sabtu (28/3).
Sebelum berkunjung ke Tiongkok, Jokowi beserta rombongan melakukan lawatan ke Jepang dalam rangka meningkatkan kerjasama ekonomi dan peningkatan investasi.
Artikel ini ditulis oleh: