Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan) memimpin Rapat Terbatas bersama Menteri Kabinet Kerja membahas Penilaian Standar Bisnis di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/5). Rapat tersebut juga membahas mengenai kemudahan berusaha (ease of doing business), ijin investasi, IMB, pendaftaran properti, ijin PLN untuk penyambungan listrik, pembayaran pajak, perdagangan lintas negara, akses perkreditan, perlindungan pada investor minoritas, penegakan kontrak, serta penyelesaian perkara kepailitan. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/pd/16

Jakarta, Aktual.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tidak mempersoalkan pelantikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang baru tanpa kehadirannya karena sedang melakukan kunjungan kerja di Makassar, Sulawesi Selatan.

“Tidak apa-apa (pelantikan Menteri ESDM tanpa saya). Presiden tadi sudah minta izin,” kata JK saat ditemui di rumahnya di Jalan H Bau, Makassar, seusai shalat Jumat (14/10).

Dia mengungkapkan bahwa pada pukul 10.00 WIB, Presiden Joko Widodo masih belum memutuskan nama menteri ESDM. Sementara JK bertolak menuju Makassar dari Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada pukul 06.00 WIB.

Dia mengaku telah berbicara dengan Presiden Jokowi mengenai syarat-syarat menjadi Menteri ESDM. “Semua sudah ada pembicaraan, tapi tidak menyebut nama orang. Yang penting dia sanggup hadapi tantangan, nonpartai agar tidak ada konflik kepentingan. Pokoknya sebentar lagi (yang jadi menteri) Pak Jonan (Ignasius Jonan, mantan Menteri Perhubungan),” ujar dia.

Sebelumnya, Jonan menjabat Menteri Perhubungan setelah dianggap sukses membenahi manajemen PT Kereta Api saat menjabat direktur utama perusahaan milik negara tersebut. Namun kemudian diganti oleh Budi Karya.

Jonan menjabat Menteri ESDM yang ditinggalkan Arcandra Tahar karena kedapatan memiliki dua kewarganegaraan, yakni Amerika Serikat dan Indonesia.

Namun setelah kembali berstatus warga negara Indonesia, Arcandra ditunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM yang pelantikannya bersamaan dengan Jonan oleh Presiden Jokowi di Jakarta.

 

*ant

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid