Benediktus mengecam apa yang disebutnya “strategi kekerasan dengan target orang-orang Kristen” terkait peristiwa serangan bom di luar sebuah gereja di kota Alexandria, Mesir yang menewaskan 23 orang.
Sebuah bom di katedral Koptik terbesar Kairo menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai 49 pada Desember.
Paus Fransiskus mendesak diakhirinya apa yang disebutnya “pembantaian” terhadap umat Kristen di Timur Tengah, tetapi ia juga mengatakan bahwa sesuatu yang salah jika menyamakan Islam dengan kekerasan.
Ia memberikan contoh yang baik bagi Eropa, dengan menampung pengungsi muslim yang melarikan diri dari perang di Suriah.
Di Kairo, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengeluarkan pernyataan terkait kunjungan paus mendatang .
“Mesir menyambut Paus Fransiskus dan berharap dalam kunjungan ini dapat memperkuat perdamaian, toleransi dan dialog antar umat beragama serta menolak tindakan kejam dari aksi teror,” kata Sisi.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: