Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon siang tadi menyambangi lokasi penggusuran warga kampung Akuarium, di Jakarta Utara, Jumat (23/9).
Fadli yang datang didampingi oleh Aryo Djojohadikusumo dan Biem Benjamin melihat kondisi warga yang berada di tenda- tenda darurat pasca penggusuran oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dalam kesempatannya itu, Fadli dan dua anggota dewan memasuki satu persatu tenda pleton yang dihuni beberapa kepala keluarga.
“Ini pada punya KTP (kartu tanda penduduk) DKI Jakarta tidak?,” tanya Fadli membuka dialog dengan warga.
Sontak, semua warga yang hadir dalam kunjungan dewan itu mengatakan jika mereka sejak dulu sudah memiliki KTP DKI, bahkan sudah eletrik.
“Kita punya KTP DKI Pak, KTP kita juga sudah elektrik,” sahut salah satu warga .
Bahkan, salah satu warga hingga saat ini masih mengaku heran dengan sikap Gubernur DKI Jakarta Ahok yang memporak-porandakan pemukiman yang telah lama ditempati.
“Kami punya KTP DKI pak, tapi kenapa kami dibeginikan,” ucap seorang ibu setengah baya dengan pakaian lesu bersuara di hadapan politikus Gerindra itu.
Tidak sampai di situ saja, selain mendengarkan kronologis penggusuran yang dilakukan Ahok tanpa melalui dialog dan ganti rugi yang adil. Warga juga mengaku trauma dan tidak akan memilih kembali Ahok untuk memimpin Ibukota.
“Ahok mah kita gak akan pilih, kita dibeginiin disiksa seperti ini tidak dimanusiakan, tidak ada sosialisai dan pemberitahuan. Kami sempet bicara ke pak Lurah dan Pak lurahnya saja bingung. Kami digeret didatangi Satpol pp, polisi semua, seolah ini tempat pemukiman narkoba,” ketus dia.
Diakhir kunjungan kerjanya itu, Fadli juga memberikan bingkisan berupa selimut dan beberapa bahan sembako kepada warga Akuarium. Dia pun berjanji jika permasalahan ini akan ditindaklanjuti dewan kepada komisi terkait.
“Kami (DPR RI) akan menindaklanjutinya yang akan diserahkan kepada komisi terkait dan anggota dewan yang berasal dari daerah pemilihan Jakarta,” pungkas wakil ketua umum DPP Partai Gerindra itu.
Novrizal Sikumbang
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang
Arbie Marwan