Seorang pria mengamati pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (6/6). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan pertama bulan ramadan ditutup menguat 0,87 persen atau 41,10 poin ke level 4.896,02. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pd/16

Jakarta, Aktual.com – PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) mendapat persetujuan dari pemegang saham untuk melepas sebagian kepemilikan sahamnya di anak usaha PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) guna mengurangi utang USD230 juta dari konsorsium bank asing. VIVA pada 2013 mendapat pinjaman dari konsorsium Credit Suisse. Sekitar 100 juta dolar AS baik bunga maupun pokok pinjaman sudah dibayarkan.

“Divestasi sebesar 15 persen di MDIA itu akan mengurangi kepemilikan perseroan dari 90 persen menjadi 75 persen,” ujar Presiden Direktur VIVA Anindya Novyan Bakrie usai rapat umum pemegang saham (RUPS) perseroan di Jakarta, Jumat (2/9).

Ia mengemukakan bahwa penentuan harga saham divestasi akan dihitung berdasarkan peraturan berlaku, yakni harga rata-rata selama 90 hari sejak rencana aksi korporasi diumumkan.

Tercatat, pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini (Jumat, 2/9) ini, saham MDIA stagnan di level Rp2.900 per saham.

Anindya Novyan Bakrie menambahkan bahwa guna mengurangi utang itu, pihaknya juga akan mencari sumber pinjaman terutama dari perbankan nasional yang dapat memberikan pinjaman dalam tenor panjang.

“Refinancing atau kurangi utang perlu dilakukan. Apalagi utang itu dalam bentuk dolar AS sedangkan pendapatan perseroan dalam rupiah,” katanya.

Dalam RUPS, juga menyetujui untuk melakukan pembagian dividen tahun buku 2015 oleh Intermedia Capital Tbk sebesar Rp40 miliar atau sekitar 15 persen dari total laba bersih perseroan yang sebesar Rp256,7 miliar pada 2015.

“Dividen yang dibagikan itu setara dengan Rp10 per saham. Pembagian dividen ini merupakan tahun ketiga kita bagikan dividen,” ujar Direktur Utama MDIA Erick Thohir.

Erick Thohir optimistis bisnis media pada tahun ini bergerak positif seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Sampai semester pertama 2016 ini, laba perseroan mencapai sekitar Rp233 miliar atau mendekati laba sepanjang tahun 2015.

“Marjin laba kita saat ini di posisi 26 persen, setara dengan situasi di industri media,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka