Jakarta, Aktual.co — Juru Bicara Kemendikbud Ibnu Hamad mengatakan, kurikulum 2013 yang diterapkan pada masa M. Nuh sebenarnya berhasil memberantas calo di dunia pendidikan yang mengambil untung dari sistem yang longgar.

“Dulu kan tidak ada kurikulum pendidikan yang benar-benar baku secara nasional. Makanya ada bisnis buku semacam LKS yang sebenarnya tidak jelas isi dan arahnya namun menjadi proyek di beberapa tempat,” ujarnya dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (13/12).

Dengan diterapkannya Kurikulum 2013, maka hal-hal semacam ini tak ada lagi karena pengadaan buku langsung dari sekolah-sekolah sedangkan isinya dibuat secara nasional.

“Jadi kurikulum 2013 sukses memberantas praktik pengadaan buku dan sebagainya yang tidak jelas,” ucapnya.

Selama ini, buku-buku pelajaran dalam kurikulun 2013 didistribusikan langsung melalui sekolah-sekolah dengan memakai dana BOS. Setiap sekolah membeli buku ke penerbit yang menang lelang sehingga para murid tidak perlu keluar biaya untuk beli buku.

“Jadi selama ini siswa terbantu karena tidak harus beli buku. Tapi pemang penerapannya belum merata ke semua daerah karena masih dalam proses,” ucapnya.

Dengan kebijakan Mendikbud agar kembali memberlakukan kurikulun 2006, kata Ibnu, maka dapat dipastikan sekolah-sekolah harus kembali membeli buku sebagai pengganti kurikulum 2013.

“Ini tentu membutuhkan biaya lagi. Tapi soal materi kurikulum 2006 ini masih ada di sekolah-sekolah. Tinggal cetak lagi saja,” tuntas Ibnu. /M Sahlan

Artikel ini ditulis oleh: